HUT Kota Yogya ke-261, Berbagai Festival Digelar Sebulan Penuh

Perayaan Hari Ulang Tahun Kota Yogyakarta ke 261 yang jatuh pada Oktober 2018 ini bakal digelar Festival Jogja Kota yang berisi rentetan festival wisata seni budaya tanpa henti mulai tanggal 1 hingga 31 Oktober 2018.
“Berbagai festival untuk menyambut HUT Kota Yogya tahun ini kami siapkan sekaligus untuk mendongkrak kunjungan wisata mumpung masih high season (tingkat kunjungan tinggi),” ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Yunianto Dwi Sutono, Senin (1/10).
Yunianto menuturkan sejumlah festival yang disiapkan untuk masyarakat dan wisatawan itu antara lain dimulai dengan pembukaan berupa perhelatan seni Wiwitan di area Jembatan Amarta Yogyakarta Jalan Kleringan pada 1 Oktober 2018.
Lalu pada 2 Oktober 2018 digelar Festival Kopi Malioboro di Jalan Malioboro yang dilanjutkan dengan Festival Belanja Jogja di Galeria Mall pada 4 Oktober 2018. Selanjutnya pada tanggal 5-27 Oktober 2018 digelar Festival Jogja Budaya yang berisi pertunjukkan seni lokal dari masyarakat secara marathon di 14 titik Kecamatan Kota Yogyakarta.
Seiring dengan perhelatan di seluruh kecamatan itu, pada tanggal 7 Oktober 2018 atau saat bertepatan dengan HUT Kota Yogya, digelar pagelaran Wayang Jogja Night Carnival di kawasan Tugu Yogya. Sedangkan pada 10 Oktober 2018 dihelat aksi donor darah bersama di Grha Pandawa Balaikota. Kemudian pada 13-14 Oktober 2018 dilangsungkan Festival Distro di Stadion Kridosono.
Pada tanggal 14 Oktober 2018 dilangsungkan Festival Burung Berkicau yang dipusatkan di Balaikota Yogyakarta. Kemudian pada 20 Oktober 2018 dilangsungkan Garebeg Pasar yang dipusatkan di Pasar Beringharjo. Sedangkan pada tanggal 21 Oktober 2018 dilangsungkan Aksi Jalan Sehat Bersama yang dipusatkan di Stadion Mandala Krida.
Lalu pada 28 Oktober 2018 digelar perhelatan Jogja Kreatif di Car Free Day Jalan Jenderal Sudirman serta Festival Jemparingan di Lapangan Kodim 0734 Yogyakarta. Sedangkan untuk penutupan Festival Jogja 2018 akan dilangsungkan pertunjukkan seni Pungkasan pada 31 Oktober 2018 di kawasan Galeria Mall.
Yunianto menuturkan, pada bulan Oktober 2018 ini Yogya juga akan menjadi tuan rumah perhelatan akbar rapat kooordinasi nasional Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) dari tanggal 6 – 9 Oktober 2018.

Lukisan : Perahu (Zaini – 1974

Title : “Perahu”

Artist : Zaini

Year : 1974

Cat minyak pada kanvas.

Ukuran : 65 x 80 cm.

Dalam lukisan ini, Zaini melukiskan perahu dengan abstraksi yang menghadirkan suasana puitik. Dengan sapuan-sapuan kuas yang menciptakan suasana lembut, warna dan garis dalam lukisan Zaini ternyata memunculkan objek-objek dalam kekuburan. Dengan lukisan-lukisan bernuansa lembut itulah Zaini sangat kuat menciptakan bahasa abstraksi liris. Personal style yang menjadi ciri khas Zaini itu merupakan hasil perjuangan panjang sejak tahun 1950-an. Lukisan “Perahu” (1974) ini, seperti kekuatan lukisan-lukisannya yang lain yaitu menyampaikan pesan misteri dari kehadiran samar-samar objeknya.

Dalam semangat yang bernafas dengan Oesman Effendi, semenjak di sanggar SIM Yogyakarta karyakarya Zaini telah menuju pada penyederhanaan bentuk-bentuk yang naif. Namun demikian, pada tahun 1949 ia keluar dari SIM karena dalam sanggar semakin kuat pengaruh paradigma estetik “kerakyatan revolusioner” yang berhaluan kiri dan tidak sejalan dengannya. Pada saat itulah ia pindah ke Jakarta dan mulai mengembangkan karyakaryanya dengan media pastel yang menghasilkan garis dan warna lembut.

Dari proses yang panjang, eksplorasi teknik dengan pencarian bentuk lewat goresan spontan dan lembutmenghadirkan objek-objek yang impresif. Objek-objek itu menjadi sosok kabur dengan ekspresi kesunyian yang kuat. Mencermati karyakarya Zaini dalam periode selanjutnya, seperti memasuki dunia yang sarat dengan perenungan spiritual. Di dalamnya mengandung berbagai tanggapan personal tentang kerinduan, kesunyian, kehampaan, bahkan kematian. Objek-objek seperti perahu, bunga, burung mati, atau
apapun, merupakan esensi yang sajikan dari berbagai fenomena dunia luar untuk memahami perenungan spiritual itu. Dalam risalah Trisno Sumardjo (1957), dikatakan bahwa proses dialog spiritual lewat objek-objek sederhana itu menjadi jembatan untuk memahami perenungannya pada dunia kosmosnya yang lebih besar. Puncak pencapaian abstraksi dan spiritualisasi objek-objek itu terjadi pada tahun 1970-an, yaitu ketika ia dengan kuat menghadirkan suasana puitis dalam karya-karyanya. Zaini menjadi penyaring objek-objek yang sangat ekspresif lewat goresan cat minyak dan akrilik, dengan warna lembut seperti kabut.

Sumber

Sejarah hari lahir Pancasila

 

Image result for hari pancasila
Setidaknya ada tiga tanggal yang berkaitan dengan hari lahir Pancasila, yaitu tanggal 1 Juni 1945, tanggal 22 Juni 1945 dan tanggal 18 Agustus 1945. Walaupun demikian, selama masa pemerintahan Presiden Soeharto, hari lahir Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Juni. Setelah Reformasi 1998, muncul banyak gugatan tentang hari lahir Pancasila yang sebenarnya.

Hingga tahun 2011, masih muncul perdebatan di kalangan anggota MPR RI tentang hari lahir Pancasila yang sebenarnya (Pelita, 24/5/2011). Wakil Ketua MPR RI Hajriyanto Tohari mengungkapkan dasar bagi ketiga tanggal tersebut. Tanggal 1 Juni 1945 adalah tanggal ketika kata “Pancasila” pertama kali diucapkan oleh Ir. Soekarno (saat itu belum diangkat menjadi Presiden RI) pada saat sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Kata “Pancasila” muncul kembali dalam Piagam Jakarta yang bertanggal 22 Juni 1945.

Rumusan yang kemudian dijumpai dalam rumusan final Pancasila yang dikenal oleh warga negara Indonesia juga muncul dalam Mukadimah atau Pembukaan UUD 1945 yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 sebagai konsititusi negara RI. Namun di dalam Mukadimah ini tidak terdapat kata “Pancasila”. Rumusan di dalam Mukadimah ini juga memiliki perbedaan dengan rumusan yang diajukan oleh Ir. Soekarno pada 1 Juni 1945 dan rumusan yang terdapat dalam Piagam Jakarta 22 Juni 1945.

Ketika Jepang semakin terdesak dalam Perang Dunia II, Pemerintah Pendudukan Bala Tentara Jepang di Jawa melalui Saiko Syikikan Kumakici Harada mengumumkan secara resmi berdirinya BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada 1 Maret 1945. Dr. KRT Rajiman Widyodiningrat ditunjuk sebagai Ketua. Ir. Soekarno yang saat itu sudah menjadi tokoh pergerakan kemerdekaan terkemuka menyetujui pengangkatan tersebut karena menganggap bahwa dengan menjadi anggota, Ir. Soekarno sendiri akan lebih leluasa bergerak. BPUPKI terdiri dari dua bagian, yaitu Bagian Perundingan yang diketuai oleh Rajiman dan Bagian Tata Usaha yang diketua oleh RP Suroso dengan wakil MR AG Pringgodigdo.

Rumusan Awal: Pancasila 1 Juni 1945
BPUPKI menggelar dua kali sidang. Sidang pertama dibuka pada tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945 di gedung Cuo Sangi In dan pada tanggal 10 – 16 Juli 1945. Sidang pertama menetapkan Dasar Negara Pancasila dan sidang kedua menetapkan rancangan UUD 1945. Dalam sidang pertama, tepatnya pada tanggal 29 Mei 1945, Mr. Mohamad Yamin mengucapkan pidato yang berisi tentang asas-asas yang diperlukan sebagai dasar negara. Pada sidang tanggal 31 Mei, Prof. Dr. Soepomo juga mengungkapkan uraian tentang dasar-dasar negara.

Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno mengajukan pemikiran sebagai berikut:

Dasar negara, yakni dasar untuk di atasnya didirikan Indonesia Merdeka, haruslah kokoh kuat sehingga tak mudah digoyahkan. Bahwa dasar negara itu hendaknya jiwa, pikiran-pikiran yang sedalam-dalamnya, hasrat yang sedalam-dalamnya untuk di atasnya didirikan gedung Indonesia Merdeka yang kekal dan abadi. Dasar negara Indonesia hendaknya mencerminkan kepribadian Indonesia dengan sifat-sifat yang mutlak keindonesiaannya dan sekalian itu dapat pula mempersatukan seluruh bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai suku, aliran, dan golongan penduduk. (Rahayu Minto, ?:37)

Dalam pidato tersebut, Ir. Soekarno juga mengemukakan dan mengusulkan lima prinsip atau asas yang sebaik-baiknya dijadikan dasar negara Indonesia Merdeka, yaitu:

  1. Kebangsaan Indonesia
  2. Internasionalisasi atau peri kemanusiaan
  3. Mufakat atau demokrasi
  4. Kesejahteraan
  5. Ketuhanan

Kata “Pancasila” muncul dalam pidato tersebut:

Dasar negara yang saya usulkan. Lima bilangannya. Inilah Panca Dharma? Bukan! Nama Panca Dharma tidak tepat di sini. Dharma berarti kewajiban, sedang kita membicarakan dasar. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya menamakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa (Muhammad Yamin) namanya Pancasila. Sila artinya asas atau dasar dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia kekal dan abadi. (Minto, ibid.)

Sumber

Lukisan : Salib (Bagong Kussudiardjo – 1974)

Artist : Bagong Kussudiardjo

Year : 1974

Cat minyak pada kanvas.

Ukuran : 100 x 140 cm.

Dalam lukisan Bagong yang berjudul “Salib” (1974) ini, diungkapkan secara deformatif dua sosok figur dalam penyaliban. Dengan gaya eskpresionisme, gestur tubuh-tubuh yang tersalib dibangun lewat spontanitas garis dan warna-warna yang berat. Sebagai latar belakang muncul kontras warna putih dan oranye yang merepresentasikan cahaya dan ruang. Lukisan ini secara keseluruhan menunjukan suatu dinamika gerak, tetapi sekaligus nada yang berat. Penanda visual tersebut mengungkapkan kepekatan hati pelukisnya  dalam menghayati tema yang diungkap.

Bagong Kussudiardjo termasuk salah satu pelukis Yogyakarta yang berada dalam barisan awal ungkapan lirikan personal.  Idiom ini merupakan antitesis terhadap paradigma estetik kerakyatan yang pada masa itu sangat kuat dianut oleh seniman-seniman Yogyakarta, bahkan mengeras dalam faham yang revolusioner. Dengan mengawali obyek-obyek geometrik, kemudian abstraksi dan eskpresionis, ia memuncaki perjalanan gaya itu dalam absttraksi murni. Dalam konteks perkembangan itulah Bagong dapat menemukan jati dirinya antara lain dalam idiom-idiom religius Kristen.

Lukisan ini secara langsung akan membawa imajinasi pada peristiwa penyaliban Yesus. Pesan yang dibawa adalah kemuliaan penderitaan dalam dimensi peristiwa sakral itu. Walaupun bagong mengungkap nilai simbolik yang dalam, namun ia lebih menekankan pada sensibilitas penghayatan personal lewat bahasa abstraksi visualnya. Sensibilitas itu diharapkan bisa menyentuh impuls orang lain dalam penghayatan simbolik penderitaan yang diungkap.

Sumber

Title : “Potret Adolphe Jean Phillipe Hubert Desire Bosch”

Artist : Raden Saleh

Year : 1867

Cat minyak pada kanvas

Ukuran 89,5 x 122,5 cm

Diantara lukisan-lukisannya yang mengungkap pergulatan kehidupan yang dramatik, Raden Saleh juga banyak melukis potret pada Cornelis Kruseman, ia mendapat tugas Pemerintah Belanda melukis potret para gubernur jendral Hindia Belanda, yaitu J.van den Bosch, H.W. Daendeles, dan J.C. Baud. Ketiga lukisan tersebut menjadi penanda yang penting karya – karya potret Raden Saleh. Lukisan Raden Saleh ini mengungkapkan sosok seorang pejabat Belanda yang berdinas di Yogyakarta. Karakter yang ditampilkan merupakan ekspresi ketenangan dan kewibawaan aristokrat kolonial feodal.

Sumber

Selamat Hari Hak Konsumen Sedunia 15 Maret! Apa Saja Sih Hak Konsumen Itu?

 

customer.png

Gooders setiap tanggal 15 Maret diperingati sebagai Hari Hak Konsumen Internasional. Tidak banyak yang mengetahuinya tapi setelah membaca postingan berikut kamu akan lebih mengetahui bagaimana hak dan kewajiban sebagai seorang konsumen.

Berikut akan dijelaskan asal muasal dari munculnya hari hak konsumen yang dipublish secara mendunia (Internasional) dan penjelasan hak konsumen serta kewajiban konsumen. Tema dari Hari Hak Konsumen Sedunia pada tahun ini adalah Building a Digital Consumers Can Trust, yaitu membangun kepercayaan konsumen digital.

Berawal dari pidato Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy di depan Kongres pada 15 Maret 1962. Dia menyatakan, “…konsumen adalah kelompok ekonomi terbesar, mempengaruhi dan dipengaruhi oleh hampir setiap keputusan ekonomi publik dan swasta. Namun mereka adalah satu-satunya kelompok penting…yang pandangannya sering tidak didengar….” Kutipan pidato itu diadopsi oleh Consumers Internasional sebagai Hari Hak Konsumen Sedunia. Consumers Internasional bermarkas di London dan beranggotakan 250 lembaga konsumen dari 130 negara di dunia, termasuk YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia) sebagai anggota penuhnya.

Hak Konsumen

  • Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa;
  • Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan;
  • Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa;
  • Hak untuk didengan pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang digunakan;
  • Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut;
  • Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;
  • Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif;
  • Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya;
  • Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.

Kewajiban Konsumen

  • Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan;
  • Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa;
  • Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati;
  • Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut.

Sumber

“Pedagang Asongan”

detail_efH77enQtT_hardi_bigjpg

Artist : Hardi

Year : 1988

Cat minyak, akrilik pada kanvas.

Ukuran : 145 x 150 cm.

Dalam lukisan yang berjudul “Pedagang Asongan” (1988) ini, Hardi mengungkapkan sebuah satire simbolis tentang kecemasan anak jalanan. Anakanak pedagang asongan berlari tercerai-berai dikejar sosok benda semacam bola api yang berpijar merah. Di belakangnya menyusul sepotong wajah petugas keamanan dengan senjata yang muncul teracungkan.  Penanda visual dari gerak semua figur mengungkap realitas kekacauan,sedangkan bola api memberi dimensi simbolis pada kecemasan. Suasana itu didukung dengan seting kota yang kering. Lewat warna kontras pada jalanan yang hitam dan  dominan warna kuning, serta gedung-gedung putih dengan latar langit yang biru, maka karakter siang yang terik panas menambah suasana kegalauan. Karya ini dapat dikategorikan dalam gaya ekspresionisme simbolis.

Sumber

Hari Jantung Sedunia

World-Heart-Day-2015

Penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) adalah penyebab utama kematian di dunia. Pada tahun 2014, sekitar 1,8 juta orang meninggal akibat penyakit kardiovaskuler di Indonesia. Peningkatan tekanan darah, kolesterol, dan gula darah, merokok, asupan buah dan sayur yang kurang serta obesitas adalah beberapa faktor risiko yang menyebabkan penyakit kardiovaskuler.

Hari Jantung Sedunia (World Heart Day) jatuh pada tanggal 29 September setiap tahun. Sejak diluncurkan pada tahun 2000, peringatan Hari Jantung Sedunia bertujuan untuk menginformasikan masyarakat global tentang bahaya penyakit jantung dan stroke. Peringatan Hari Jantung Sedunia didukung oleh organisasi-organisasi seperti WHO, World Heart Federation, dan termasuk Yayasan Jantung Indonesia.

 

La Alfabeta Instagram Drawing Competition

lomba mothers day 2 periode 2

♡FREE, dapatkan hadiah menarik♡

Caranya mudah :

~Selesaikan gambar 2D/3D

~Upload di IG pribadi/guru seni/orang tua, atau juga dapat di titipkan ke IG La Alfabeta (utk yang tidak memiliki IG) melalui email (laalfabeta@gmail.com)/whatsapp atau line 0812 8928 3667, dengan keterangan:

*judul gambar:
*nama:
*media gambar:
*alat media:

~Beri Hastag #laalfabetamothersday2nd

~Whatsapp/Line CS La Alfabeta di 0812 8928 3667

More info:
Citra 0812 8928 3667

www.laalfabeta.com

Inilah Ciri-ciri Anak Yang Memiliki Kecerdasan Dan Bakat Sejak Balita

Semua orang tua pasti menginginkan Anaknya yang masih kecil memiliki bakat dan kecerdasan alami sejak kecil. Sehingga tidak aneh jika banyak orang tua melakukan berbagai cara agar anaknya cerdas sejak kecil.

Tapi beruntunglah bagi sebagian orang tua yang sudah memiliki anak yang mempunyai bakat terpendam sejak kecil, karena mereka tidak akan perlu repot-rept lagi untuk mengajarkannya. “bagaimana cara mengetahuinya kalau anak Kita sudah cerdas dan berbakat sejak kecil?” Nah untuk mengetahui anak Anda yang masih berusia 2 sampai 5 tahun sudah memiliki bakat dan kecerdasan, baiknya Bunda simak. inilah ciri-ciri anak Bunda sudah memiliki bakat dan kecerdasan.

1. Selalu Ingin Tahu

Anak yang cerdas tentu selalu ingin tahu apa yang telah dilihatnya, jadi tidak heran kalau anak ini selalu bertanya-tanya mengenai hal yang aneh baginya. Maka itu sebagai bunda yang bijak Anda harus menjawab pertanyaan anak Anda dengan benar dan bijak, agar anak Bunda tidak salah kaprah dalam mengartikannya.

2. Sangat Aktif

Anak aktif disini jangan diartikan dengan hyperaktif ya Bunda. Biasanya kalau anak hyperaktif itu memiliki konsentrasi yang rendah, bahkan anak ini tidak bisa diam dan melakukan hal yang nakal. sedangkan anak yang aktif dan berbakat bisa berkonsentrasi dengan sesuatu hal untuk rentang waktu yang lama. Anak ini juga pasti memiliki keinginan yang kuat terhadap yang menurut dia menarik bunda, bahkan anak ini juga sangat menyukai hal yang sulit baginya.

3. Mudah Mengingat Sesuatu

Anak berbakat sangat mudah mengingat sesuatu yang pernah dilihat dan menarik baginya, Contohnya jika dia pernah membaca buku atau menonton film, anak ini dengan mudah menceritakannnya kembali pada orang tuanya, atau bercerita pada teman-temannya.

4. Cepat Menguasai Bahasa Yang baik

“maksudnya apa?” maksudnya gini Bunda, anak yang sudah memiliki bakat kecerdasan mampu menguasai kalimat lengkap dalam penggunaan bahasa sehari-hari, bahkan anak berbakat menguasai hal ini lebih cepat dari teman seusianya.

5. Suka Berimajinasi

Anak berbakat akan selalu berimajinasi dengan hal yang pernah dilihatnya. “maksudnya gimana?” maksudnya gini Bunda, jika anak Bunda pernah melihat huruf “A” maka dia akan membuat sesuatu yang akan membentuk Letter “A” contohnya dengan menggunakan beberapa mainannya untuk membentuk huruf “A”

6. Memiliki Talenta Khusus

“emang gimana sih cara mengetahui anak yang memiliki talenta?” Contohnya seperti ini Bunda, misalnya Anak Bunda memiliki kemampuan artistik tentang hal menggambar, Anak berbakat ini akan sangat mudah untuk menggambar sesuatu yang cukup jelas, bahkan ia mengetahui apa yang sedang digambar.

Saran kami, jika Bunda ingin mengetahui kecerdasan anak Bunda lebih detail lagi, silahkan lakukan pengujian IQ sejak anak Bunda 3 tahun, dan bila anak Bunda memiliki tingkat IQ dengan skor 130, maka bisa dikategorikan jika anak Bunda termasuk anak yang cerdas dan jenius. “masa sih?” iya Bunda, karena pada umumnya tingkat kecerdasan anak hanya mencapai skor 85 hingga 115.

Oke Bunda, cukup sampai disini dulu ya, jangan lupa untuk mambagikan artikel ini ke teman-teman Bunda, biar semua teman-teman Bunda juga tau.

http://www.cintamela.com/inilah-ciri-ciri-anak-yang-memiliki-kecerdasan-dan-bakat-sejak-balita/