Seni semakin dekat dengan anak muda! Pasalnya, dulu bisa dibilang ruang pameran itu hanya mau memampang karya-karya dari para seniman besar. Kini, dengan semakin banyaknya komunitas, ruang alternatif untuk pameran dan kegiatan kolektif di bidang seni. Artinya para seniman muda pun boleh ikutan unjuk gigi.
Karya-karya mereka juga tak kalah bagusnya, tak hanya dari segi teknis pengerjaan tapi juga makna dibalik karya mereka. Ada yang berkreasi dengan mainan, budaya sebuah negeri, hingga mural jalanan
Berikut adalah beberapa nama dari banyak seniman muda indonesia yang berbakat:
Natasha Gabriella Tontey
Natasha Gabriella Tontey Lulusan Desain Komunikasi Visual di Universitas Pelita Harapan ini tengah ikut berpartisipasi pada beberapa pameran kolektif yang digelar di Jakarta. Seperti pameran ‘Pelicin’ di Jakarta Biennale, ‘Begadang Neng?’ dan masih banyak lagi. Dalam perjalanan karyanya bisa dibilang ia sangat suka bereksperiman dengan kisah masa kecil.
Tak heran, lelehan boneka plastik, potongan bagian boneka, uang-uangan, mainan plastik seringkali menjadi bagian dari instalasi karya seninya. “Saya mencoba membawa seni dengan hal-hal yang paling dekat dengan saya, misalnya masa kecil saya,” ujarnya, untuk melihat karya lain dari Natasha bisa ke karya lain
Andi RHARHARHA
Andi RHARHARHA adalah salah satu seniman yang gemar mengeksplorasi dunia seni jalanan. Alasannya agar karyanya bisa langsung berhadapan dengan publik. Ia memilih lakban sebagai media pada karyanya.
Jebolan seni rupa Institut Kesenian Jakarta ini juga aktif untuk melakukan kampanye sosial lewat seni yang ia geluti. Tahun 2013 ini, ia mengikuti beberapa pameran bersama komunitasnya, Indonesian Street Art Database (ISAD).
“Ini adalah gagasan tentang kreatifitas sosial yang dikembangkan di ruang-ruang kota. Street art sebenarnya punya strateginya sendiri, dia sebagai kontrol sosial, juga sebagai counter-culture,” jelasnya. “Street art punya peran penting untuk mengkritik.”
Popo
Popo , yang memiliki nama asli Ryan ini bisa dibilang sebagai seniman jalanan yang muralnya cukup tersebar menghiasi wajah Jakarta. Ryan mulai menggunakan nama dan ikon karakter Popo sejak tahun 2000.
Sosok Popo juga sudah dipamerkan di manca negara. Mulai dari Berlin Street Art, Berlin dan acara Nite Festival, di Singapore Art Museum. Seniman jalanan ini juga mengaku terinspirasi dari karya Banksy. Menurut Popo, seni jalanan berakar dari kehidupan sosial manusia sendiri. “Dimana ada kehidupan si kaya dan si miskin, si pintar dan si bodoh, si baik dan si jahat, si salah dan si benar,” jelasnya.
Saleh Husein
Saleh Husein Seniman dan musisi dengan nama lengkap Saleh bin Husein bin Saleh bin Ali Mahfud ikut berpartisipasi dalam perhelatan Jakarta Biennale 2013. Pada acara tersebut Saleh mempresentasikan karya berjudul ‘Arabian Party’.
Ilustrasi yang ia buat terpecah-pecah pada banyak sekitar 100 frame ini, merupakan hasil pencariannya mengenai identitas Arab dan aktivitas politik dari warga keturunan Arab sepanjang 1930 hingga 1940 di Indonesia.
Julia Sarisetiati
Julia Sarisetiati Seniman yang akrab dipanggil Sari turut memampang karyanya di perhelatan Jakarta Biennale 2013. Pada dasarnya ia merasa prihatin akan corak kehidupan ibukota yang kian melanggar nalar.
Ia mengumpulkan empat mahasiswa ilmu sosial untuk berdiskusi tentang kehidupan sekitar. Direkam dan tayangan dipampang dalam pameran di Jakarta Biennale. Disini ia coba menawarkan seni sebagai jalan keluar warga dari mekanisme yang terjadi. Ia menuliskan bahwa lewat seni, warga bisa kembali
Bujangan Urban
Rizki Aditya Nugroho atau dikenal dengan nama alias Bujangan Urban ini merupakan salah satu seniman jalanan lulusan Desain Komunikasi Visual di Interstudi. Tahun ini ia terpilih jadi salah satu seniman yang melakukan residensi di Galeri Nasional Indonesia.
Selain itu, Bujangan Urban juga turut menyemarakan Jakarta Biennale 2013 dengan karya grafitinya di tembok depan Wisma BNI 46
Itulah beberapa nama dari sekian banyak seniman muda indonesia yang berbakat, Selamat Hari Sumpah Pemuda
sumber